Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam :
Membangun Generasi yang Seimbang
Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi
yang pesat, menjadi tantangan yang komplek dalam mendidik anak. Orang tua dan
pendidik dituntut untuk tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada
pengembangan karakter dan nilai-nilai spiritual. Pendekatan holistik sesuai
dengan perspektif Islam dapat diterapkan dalam konteks ini, sehingga dapat membantu
dalam membangun generasi yang seimbang.
Islam memiliki pengertian sendiri mengenai pendidikan.
Dalam Islam pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu saja melainkan membentuk
akhlaq dan karakter. Rasulullah SAW. Mencontohkan keseimbangan pendidikan dalam
Islam ini dengan membina para sahabat
mengajarkan ilmu agama, membimbing mereka berakhlaq mulia, dan memotivasi para
sahabat untuk kuat secara fisik, sebagaimana yang tergambar dalam kisah para
sahabat muda seperti Usamah bin Zaid dan Ali bin Abi Thalib dimana mereka sejak
usia remaja sudah memiliki keberanian, sifat tangguh, dan kecerdasan luar
biasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam perspektif Islam pendidikan
dianggap tidak parsial, melainkan menyeluruh. Membentuk generasi rabbani yang
seimbang antara iman, ilmu dan amal.
Pendidikan fisik, pendidikan ini menjadi salah satu
faktor penting untuk membangun generasi yang seimbang dimana Rasulullah SAW.
Bersabda dalam hadist Bukhari : “Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah,
dan berkuda”. Hadist ini menunjukkan aktivitas fisik tidak hanya memiliki
kemanfaatan dalam kesehatan, dan ternyata dalam aktivitas fisik ini dapat melatih
kedisiplinan dan kerja sama.
Faktor penting lain dalam pendidikan perspektif Islam
yaitu faktor mental dan kognitif. Dalam memberikan pendidikan, pentingnya
merangsang anak-anak untuk berfikir kritis, kreativ dan dapat memberikan
solusi. Hal ini dapat tercapai ketika anak-anak belajar dengan suasana yang
menyenangkan dan menantang serta lingkungan yang aman. Mengintegrasikan
nilai-nilai Islam dalam pembelajaran dapat membantu anak-anak memahami tujuan
hidup mereka. Misalnya, mengajarkan anak-anak tentang keadilan, kejujuran, dan
tanggung jawab melalui kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan Hadist. Dengan cara ini,
anak-anak tidak hanya belajar tentang pengetahuan dunia, tetapi juga tentang
nilai-nilai moral yang akan membimbing mereka sepanjang hidup.
Selanjutnya faktor yang tidak kalah penting yaitu, faktor
spiritual. Islam mengajarkan hubungan dengan sang pencipta Allah SWT. Adalah
fondasi dari segala sesuatu. Mengajarkan anak-anak untuk memiliki fondasi
tersebut dengan cara senantiasa mengingatkan bahwa segala sesuatu yang akan
kita lakukan hendaknya berdoa, mengingatkan ketika sudah selesai dalam
melakukan kegiatan apapun juga berdoa dan bersyukur, serta mengajarkan membaca
Al-Qur’an karena dalam Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Nilai-nilai ini akan membantu
anak-anak dalam menghadapi tantangan hidup dan berkontribusi positif bagi
masyarakat.
Membangun generasi yang seimbang berarti mengintegrasikan
ketiga aspek diatas (pendidikan fisik, mental dan spiritual). Tidak hanya
pendidik yang berperan dalam membangun generasi seimbang namun orang tua juga
memiliki andil penuh, jika saling berkerja sama maka dapat menciptakan generasi
seimbang yang maksimal dalam pendidikan holistik sesuai dengan perspektif
Islam. Mari kita bersama-sama berkomitmen dalam mendidik generasi penerus
dengan cara yang sejalan dengan ajaran Islam, sehingga mereka dapat tumbuh
menjadi individu yang seimbang dan bermanfaat bagi umat.
penulis: And_